NasDem Cianjur Buka Posko Pengaduan Korban Kekerasan Seksual, Onnie S Sandi: Ini Bentuk Kepedulian Nyata

CIANJUR — Maraknya kasus kekerasan dan pelecehan seksual, khususnya terhadap perempuan dan anak, mendorong Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem Kabupaten Cianjur untuk mengambil langkah konkret. Salah satunya dengan membuka posko pengaduan bagi korban kekerasan seksual.

Langkah ini disampaikan langsung oleh Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Partai NasDem, Onnie S Sandi, dalam kegiatan reses bersama masyarakat di Kampung Pataruman, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Sabtu (21/6/2025).

“DPD NasDem Cianjur akan membuka posko pengaduan korban pelecehan seksual. Di partai kami ada bidang khusus, yaitu Wakil Ketua Bidang Perempuan dan Anak, yang memang memiliki kewenangan serta kapasitas untuk menangani isu-isu ini secara serius,” ujar Onnie.

Ia menjelaskan, pembentukan posko ini merupakan bentuk kepedulian nyata Partai NasDem terhadap meningkatnya angka kekerasan seksual di wilayah Cianjur. Salah satu kasus terbaru bahkan terjadi di Kecamatan Cibeber, di mana seorang ayah diduga melakukan kekerasan seksual terhadap anak kandungnya.

“Ini sangat memprihatinkan. Kasus seperti ini menunjukkan betapa pentingnya kehadiran ruang aman bagi para korban. Kami ingin agar para korban memiliki tempat untuk melapor, mendapatkan perlindungan, dan pendampingan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Onnie menekankan bahwa upaya ini juga menjadi bagian dari implementasi Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak. Ia berharap perda ini dapat berjalan efektif, bukan hanya menjadi dokumen formal semata.

“Mudah-mudahan keberadaan Perda ini bisa membuka kesadaran kolektif kita semua, bahwa perlindungan terhadap anak adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas pemerintah,” tegasnya.

Dengan dibukanya posko pengaduan ini, Onnie berharap Partai NasDem bisa turut menjadi garda terdepan dalam upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di masyarakat.

“Ini bukan hanya tentang regulasi. Ini tentang kemanusiaan. Tentang bagaimana kita semua memastikan anak-anak dan perempuan di Cianjur hidup dalam lingkungan yang aman dan bermartabat,” pungkasnya.

(VC)

Leave A Reply

Your email address will not be published.