Siqom Soroti Sulitnya Akses Kerja bagi Warga Bekasi, Dorong Sinergi Lintas Komisi dan Penguatan UMKM

BEKASI — Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Siti Qomariyah, menyoroti persoalan sulitnya akses masyarakat Kabupaten Bekasi terhadap lapangan pekerjaan. Hal ini disampaikan dalam kegiatan Reses III Tahun Sidang 2024–2025 yang digelar di Musala Nurul Iman, Desa Pahlawan Setia, Kecamatan Tarumajaya, Minggu (27/7/2025).

Dalam dialog bersama warga, legislator perempuan dari Fraksi Partai NasDem yang akrab disapa Siqom ini mengungkapkan bahwa isu ketenagakerjaan menjadi keluhan yang paling banyak disampaikan masyarakat.

“Lapangan pekerjaan menjadi persoalan yang paling banyak disampaikan warga saat saya menggelar reses. Ini harus menjadi perhatian serius. Karena saat ini, jumlah pengangguran cukup tinggi,” ujar Siqom kepada Radar Bekasi usai kegiatan.

Menurutnya, keterbatasan akses menjadi kendala utama yang menyebabkan warga kesulitan masuk ke dunia kerja, khususnya di sektor industri. Padahal, Kabupaten Bekasi dikenal sebagai kawasan industri terbesar di Asia Tenggara.

“Ini pekerjaan rumah bagi kita semua, terutama Pemerintah Daerah. Pak Bupati harus membuka akses dan memperluas lowongan kerja bagi warganya. Selama ini, masyarakat tidak punya jalan untuk masuk ke perusahaan-perusahaan itu,” jelasnya.

Untuk menindaklanjuti persoalan tersebut, Siqom berkomitmen membangun komunikasi dan sinergi dengan tujuh anggota DPRD Jawa Barat lainnya dari Dapil IX Kabupaten Bekasi. Ia menyadari bahwa isu ketenagakerjaan tidak sepenuhnya berada dalam lingkup Komisi II DPRD Jabar yang menjadi ruang kerjanya.

“Karena kami berada di komisi yang berbeda-beda, perlu ada duduk bersama lintas komisi agar bisa bertukar pikiran dan berbagi strategi. Mudah-mudahan kami bisa saling membantu menyelesaikan persoalan-persoalan masyarakat Bekasi,” ungkapnya.

Selain mendorong pemerintah membuka akses kerja, Siqom juga mengimbau generasi muda untuk tidak hanya terpaku menjadi karyawan. Ia mendorong semangat kewirausahaan dan pengembangan usaha mandiri sebagai alternatif solusi.

“Kebetulan UMKM merupakan mitra kerja Komisi II. Jadi anak-anak muda saya ajak untuk mengikuti pelatihan keterampilan seperti montir, servis AC, dan lain-lain. Komisi II akan memberi akses ke berbagai pelatihan agar mereka punya bekal untuk mandiri. Banyak jalan menuju Roma,” tuturnya.

Legislator yang dikenal dengan julukan “Komandan Emak-Emak Bekasi Mandiri” ini juga mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), khususnya perempuan, untuk mendaftarkan diri sebagai anggota UMKM agar dapat memperoleh berbagai fasilitas bantuan.

“Banyak pelaku UMKM belum menjadi anggota resmi. Padahal, untuk mendapat bantuan, mereka harus terdaftar. Saya dorong ibu-ibu pelaku UMKM agar segera mendaftar di wilayah masing-masing,” imbuhnya.

Selain soal ketenagakerjaan, masyarakat juga menyampaikan keluhan terkait infrastruktur seperti jalan lingkungan dan saluran irigasi dalam sesi aspirasi.

Reses III Siqom kali ini dilaksanakan di tujuh titik lokasi di Kabupaten Bekasi, dan ditutup dengan agenda bersama Majelis Ta’lim Ziadatul Huda di Kecamatan Tarumajaya.

(VC)

Leave A Reply

Your email address will not be published.